Tahukah Anda bahwa Indonesia kekurangan talenta digital? Di tahun 2030, negara kita diperkirakan kekurangan sembilan juta talenta digital. Hal tersebut dikatakan oleh Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika). Ada harapan bahwa orang-orang akan mulai belajar bahasa pemrograman supaya bisa menjadi talenta digital yang handal.
Tentunya, sembilan juta bukanlah angka yang kecil. Ini adalah sebuah tantangan bagi Indonesia. Terlebih lagi, hampir semua hal di sekitar kita serba digital. Ada banyak hal yang membutuhkan teknologi. Mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, jika Anda tertarik untuk belajar bahasa pemrograman, ini adalah waktu yang tepat. Anda termasuk ke daftar calon-calon talenta digital. Tentunya, Anda dapat berkontribusi bagi perkembangan teknologi di Indonesia.
Untuk pemula yang ingin mempelajari bahasa pemrograman, ada dua cara yang dapat anda pilih. Kedua hal tersebut akan dibahas pada artikel ini. Simak poin-poin di bawah ini untuk mendapatkan pembahasan yang lengkap.
- Apa Itu Bahasa Pemrograman?
- Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman
- 1. Python
- 2. Javascript
- 3. Go
- Bagaimana Cara Belajar Bahasa Pemrograman?
- Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
- Belajar Bahasa Pemrograman Lewat Bootcamp
Baca juga: Web Belajar Coding dan Pemrograman Terbaik
Apa Itu Bahasa Pemrograman?
Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Bahasa ini digunakan oleh para programmers atau developers untuk membuat atau mengembangkan sebuah program.
Program-program tersebut contohnya seperti aplikasi web, perangkat lunak, aplikasi belanja online, ataupun aplikasi berbentuk game. Semuanya bisa dilakukan dengan bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman ini banyak macamnya. Biasanya, bahasanya juga disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi atau program yang ingin dikembangkan.
Sebelum belajar bahasa pemrograman, Anda dapat mengetahui jenis bahasa pemrograman terlebih dahulu. Selengkapnya akan dibahas di bawah ini, ya.
Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman
Ada banyak bahasa pemrograman di dunia. Kalau diperkirakan, jumlahnya mencapai 700. Namun, Anda tidak perlu menguasai semua bahasa pemrograman tersebut. Anda cukup belajar satu atau lebih bahasa yang Anda butuhkan dan inginkan.
Di bawah ini, ada tiga bahasa pemrograman yang dapat Anda pelajari. Ketiga bahasa ini sangat digemari oleh developers maupun perusahaan yang menggunakannya. Simak penjelasan singkatnya di bawah ini.
1. Python
Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang sangat disukai oleh developers karena berbagai kemudian dan kelebihannya. Misalnya struktur sintaksisnya yang sederhana dan pustaka yang luas. Hal ini sangat mudah untuk dipelajari, bahkan bagi seorang pemula.
Bahasa pemrograman yang dirilis pada tahun 1991 ini juga sangat portabel. Anda hanya perlu satu kali menuliskan kode dan menjalankannya di berbagai sistem. Hal ini mempermudah dan membuat pekerjaan Anda menjadi lebih efisien.
Salah satu fitur yang juga sangat digemari adalah dukungan library yang luas. Anda dapat dengan mudah menemukan modul dan fitur-fitur yang disediakan oleh Python Standard Library.
2. Javascript
Siapa yang tidak tahu Javascript?
Bahasa pemrograman ini ada dimana-mana. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan Javascript untuk mengembangkan aplikasinya. Tiga di antaranya adalah Netflix, LinkedIn, dan Microsoft.
Salah satu hal yang membuat Javascript disukai banyak orang adalah kecepatannya. Bahasa pemrograman yang satu ini tidak perlu tersambung pada server ketika proses eksekusi. Hal ini karena Javascript bersifat client-side scripting.
Terlebih lagi, Javascript termasuk bahasa pemrograman yang sudah lama berkembang. Jadi, tidak heran jika penggunanya ada dimana-mana.
Namun, ada satu bahasa pemrograman baru yang mulai menyaingi kepopuleran Javascript dan juga Python. Bahasa pemrograman tersebut akan dibahas di bagian selanjutnya.
3. Go
Go atau Golang berada di posisi ketiga menyusul Python dan Javascript. Meskipun bahasanya masih muda, Go memiliki fitur-fitur yang digemari oleh penggunanya.
Hampir sama seperti Python, Go merupakan bahasa yang sederhana. Strukturnya mudah dibaca, dipelajari, dan dipahami. Sintaksisnya lebih compact, rapi, dan jelas.
Jika dibandingkan dengan Java—bahasa pemrograman yang menginspirasi Javascript—kinerja Go termasuk lebih cepat. Hal ini didukung oleh strukturnya yang sederhana.
Selain ketiga bahasa pemrograman di atas, masih ada banyak bahasa pemrograman untuk pemula yang bisa Anda pelajari. Namun, untuk awalan, Anda bisa mempertimbangkan ketiga bahasa di atas. Setelah itu, Anda bisa mulai belajar. Cara belajar bahasa pemrograman akan dibahas di bagian selanjutnya.
Bagaimana Cara Belajar Bahasa Pemrograman?
Belajar bahasa pemrograman bisa menjadi sulit bagi sebagian orang. Terlebih lagi jika tidak ada latar belakang pendidikan atau pengetahuan tentang teknologi.
Namun, hal tersebut bukanlah hambatan. Anda dapat belajar lewat berbagai cara. Dua di antaranya adalah belajar secara otodidak dan melalui bootcamp. Akan tetapi, kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebagai permulaan, mari kita bahas terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan belajar bahasa pemrograman secara mandiri atau otodidak. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya.
Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
Mempelajari pemrograman secara mandiri bukanlah hal yang tidak mungkin. Sekarang, zaman semakin maju dan Anda dapat menemukan apapun di internet, termasuk bahan ajar untuk belajar programming. Anda juga dapat mengetahui tips belajar coding secara otodidak. Namun, mari kita simak terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya.
1. Kelebihan
Tidak Membutuhkan Banyak Biaya
Belajar secara otodidak adalah pilihan yang paling murah. Cara yang satu ini sangat minim biaya, bahkan gratis.
Tentunya, siapapun bisa belajar secara mandiri tanpa adanya hambatan, asalkan Anda memiliki komputer sendiri dan juga koneksi internet. Hal ini pasti berbeda dengan bootcamp dimana Anda perlu membayar jasa mereka.
Selain itu, ada banyak bahan ajar di internet. Anda dapat dengan mudah menemukan situs belajar gratis. Dua di antaranya adalah Codecademy dan W3Schools.
Bebas Menentukan Jadwal Belajar
Di bootcamp, pastinya ada jadwal tersendiri yang sudah ditentukan. Biasanya pembelajaran terjadi di malam hari untuk menghindari jadwal kerja pesertanya.
Jika Anda belajar secara otodidak, Anda tidak perlu mengikuti jadwal tersebut. Anda bisa membuat jadwal pribadi dan menyesuaikannya juga dengan cara belajar Anda.
Tidak Perlu Mengikuti Ujian Masuk
Untuk mengikuti bootcamp, biasanya ada assessment test. Di sini, calon peserta biasanya akan dilihat terlebih dahulu sejauh mana pengetahuannya tentang dunia programming. Selain itu, terdapat juga wawancara yang berguna untuk melihat background dan kesiapan calon peserta.
Namun, Anda tidak perlu khawatir tentang hal tersebut selama Anda belajar secara otodidak. Anda bisa langsung memulai sesi belajar Anda tanpa ujian apapun.
2. Kekurangan
Meskipun belajar secara otodidak terdengar lebih murah dan praktis, hal ini tetap memiliki kekurangannya tersendiri. Ketika belajar otodidak, Anda perlu mencari segala hal secara mandiri. Mulai dari bahan ajar, lowongan pekerjaan, sampai dengan mentor.
Ketiga hal tersebut tentunya cukup memakan waktu di awal maupun di akhir. Banyak persiapan yang perlu Anda lakukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Ketika Anda telah menguasai suatu bahasa pemrograman, Anda juga perlu mencari pekerjaan sendiri tanpa dibantu oleh siapapun.
Kekurangan ini tidak akan Anda temui jika Anda mengikuti bootcamp. Simak kelebihan dan kekurangannya lewat pembahasan berikut.
Belajar Bahasa Pemrograman Lewat Bootcamp
Jika Anda merasa tidak nyaman untuk belajar sendiri, Anda dapat belajar bahasa pemrograman melalui bootcamp. Cara ini tentunya akan lebih memudahkan Anda karena hampir semua hal disiapkan oleh pihak bootcamp. Namun, tentunya ada kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Pastikan Anda menyimak poin-poin di bawah ini.
1. Kelebihan
Menawarkan Kurikulum Lengkap dan Terkini
Dengan bootcamp, Anda tidak perlu menyusun bahan ajar sendiri. Anda cukup duduk manis dan mengikuti proses pembelajaran. Hal ini karena pihak bootcamp menawarkan kurikulum yang lengkap.
Selain itu, biasanya bahan ajar juga disesuaikan dengan kondisi industri teknologi saat ini. Sehingga Anda sudah pasti akan mendapatkan kurikulum yang updated.
Sesi Konsultasi dengan Mentor
Hampir semua bootcamp memfasilitasi Anda dengan seorang mentor khusus. Mentor ini nantinya akan membimbing Anda selama proses pembelajaran. Di sini, Anda dapat mengandalkan seseorang untuk menilai seberapa jauh kemampuan Anda.
Di samping itu, Anda juga bisa berkonsultasi tentang karir, tidak hanya tentang bahasa pemrograman saja. Anda dapat menanyakan berbagai hal. Misalnya tentang cara menjawab pertanyaan wawancara dengan baik ataupun cara menyusun CV dan portfolio yang menarik bagi recruiter.
Garansi Dapat Kerja
Fasilitas yang satu ini adalah hal yang sangat menjanjikan. Anda tidak perlu repot-repot mencari kerja karena pihak bootcamp akan menyalurkan Anda kepada perusahaan-perusahaan yang sedang mencari talents.
Terlebih lagi, Anda diberikan garansi untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi tentunya dengan syarat kelulusan yang perlu Anda penuhi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir tidak akan mendapatkan pekerjaan.
2. Kekurangan
Kelebihan mengikuti bootcamp tentunya tidak akan terlepas dari kekurangannya. Dengan fasilitas yang disediakan, Anda perlu sedikit mengocek kantong Anda karena biayanya tidak murah. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan belajar secara otodidak yang memungkinkan Anda untuk tidak mengeluarkan uang sepeserpun.
Kesimpulan
Belajar bahasa pemrograman adalah hal yang tepat untuk dilakukan saat ini. Alasannya karena di Indonesia sendiri talenta digital sangat dibutuhkan, bahkan untuk sepuluh tahun ke depan.
Tentunya, cara belajarnya dapat Anda tentukan sendiri. Anda bisa memilih antara belajar secara otodidak atau melalui bootcamp. Hal ini perlu Anda sesuaikan dengan waktu dan budget Anda.
Jika Anda ingin bebas menentukan jadwal belajar dan tidak ingin mengeluarkan banyak uang, Anda bisa memilih untuk belajar secara mandiri. Sebaliknya, jika Anda memiliki uang lebih dan ingin langsung disalurkan kerja setelah selesai belajar, bootcamp adalah pilihan terbaik Anda.
Pastikan Anda tidak salah memilih, ya. Semoga membantu!