Apa Itu SEO dan SEM? Cari Tahu Agar Dilacak Google

Apa Itu SEO dan SEM? Cari Tahu Agar Dilacak Google
','

' ); } ?>

Apa itu SEO? Apa perbedaan SEO dan SEM? SEO dan SEM adalah dua metode populer agar website kamu terlacak dan eksis di Google. Yuk cari tahu biar website kamu nangkring di page satu! 

Secara garis besar, SEO dan SEM termasuk cara pemasaran digital (digital marketing) agar bisnis dan website kamu masuk dalam mesin pencari. Sebelum masuk lebih dalam beserta contohnya, bahas satu-satu yuk. 

Daftar Isi

1. Apa Itu SEO?

Definisi SEO

Dirangkum dari laman Ahrefs, SEO atau search engine optimization adalah sebuah metode yang membuat hasil pencarian website secara organik dan terlacak di mesin pencari. Metode ini menggunakan sistem peringkat atau rank, termasuk di dalamnya page atau halaman. Kalau kamu pernah dengar “masuk page one”, nah ini salah satunya. 

Tahapan website ramah SEO

Ada empat tahap agar website kamu ramah SEO, yakni: 

  1. Melakukan riset kata kunci (keyword) atau keyword research
  2. Mengoptimasi on-page SEO
  3. Mengoptimasi off-page SEO
  4. Mengoptimasi technical SEO. 

Tahap-tahap ini perlu kamu terapkan agar proses website terlacak di Google lebih tertata. Di samping itu, adanya tahapan ini membantu kamu berbagi fokus dan delegasi tugas, baik itu dalam pembuatan konten artikel dan pemantauan SEO secara teknis. 

Supaya lebih jelas, yuk bahas bareng istilah tersebut! 

A. Melakukan keyword research

Tahapan keyword research atau riset kata kunci adalah memahami kata dan frasa yang sering dicari pembaca. Kamu dapat melakukan riset kata kunci melalui Google Keyword Planner, Ubersuggest, Ahref Keyword Explorer, Semrush, KeywordTool.io, dan lainnya.

Prinsip dasar pada tahapan keyword research adalah, satu kata atau frasa yang memiliki volume pencarian tinggi, maka tingkat persaingannya makin sengit. Sebaliknya, satu kata atau frasa yang memiliki volume pencarian rendah atau sedang, maka tingkat persaingannya rendah. 

Namun, prinsip tersebut dapat berubah sesuai situasi dan kondisi. Ada beberapa kasus, terdapat satu kata atau frasa yang memiliki volume rendah dengan tingkat persaingan rendah, tetapi karena terlalu spesifik, hasil pencariannya juga sedikit. Kok bisa? Nah, lebih lengkapnya, yuk scroll ke poin Optimasi on-page SEO. 

Perbedaan on-page SEO dan off-page SEO. Sumber: Hubspot.
Perbedaan on-page SEO dan off-page SEO. Sumber: Hubspot.

B. Optimasi on-page SEO

Menyambung di poin sebelumnya, prinsip dasar melakukan keyword research adalah menggunakan kata kunci yang memiliki kesempatan masuk ke mesin pencari dengan tingkat persaingan rendah. 

Namun, hal tersebut dapat berubah ketika kamu menemukan kata kunci yang terlalu spesifik dan jarang dicari orang. Sehingga, potensi website masuk ke mesin pencari juga rendah. 

Karena itu, penting untuk memilih kata kunci dengan tingkat persaingan rendah atau sedang, namun memiliki volume pencarian yang tinggi. Kamu dapat mix atau memadukan kata kunci tersebut dengan kata kunci yang bervolume tinggi dengan tingkat persaingan tinggi. Sehingga website kamu berpotensi “nyantol” di mesin pencari. 

Dilansir dari laman Dewaweb, pastikan kamu menempatkan target kata kunci di judul artikel, heading tag, meta description, dan bila perlu di bagian caption gambar atau ilustrasi. Jangan lupa juga, format URL dapat mempercepat pelacakan kata kunci.. 

Fyi, kecepatan loading website, ramah ponsel (mobile responsiveness), internal linking di blog atau website dalam konten artikel, juga berperan dalam optimasi on-page SEO. 

Apakah artikel yang dipublikasikan di website perlu dibagikan ke media sosial? Tentu saja. Kok bisa? Scroll poin berikutnya yuk! 

C. Optimasi off-page SEO

Nah, setelah artikel blog atau website kamu sudah dipublikasi, saatnya melakukan optimasi off-page SEO. Apa itu off-page SEO? 
Menurut laman Neil Patel, off-page SEO adalah aktivitas dan proses di luar website yang membuat website kamu naik di mesin pencari. Misalnya, kamu share atau membagikan konten blog ke media sosial.

Artinya, ketika website kamu hadir di media sosial, kamu membangun backlink berkualitas. Laman Ahref menyatakan, backlink termasuk salah satu faktor yang membuat website kamu berada di tiga peringkat teratas di mesin pencari, khususnya Google. 

Selain itu, melakukan pemasaran konten atau content marketing, ulasan (review), dan siniar (podcast) juga turut berperan dalam optimasi off-page SEO. Menurut laman Hubspot, kanal-kanal inilah yang meningkatkan keakuratan kata kunci yang kamu sasar. Sehingga, hasil di mesin pencari lebih valid dan tematik. 

D. Optimasi technical SEO

Berikutnya adalah melakukan optimasi technical SEO. Selain didukung on-page SEO dan off-page SEO, technical SEO berperan untuk membantu mesin pencari memahami website kamu sekaligus melakukan penjelajahan konten (discovery), crawling, dan indexing.

Tangkapan layar (screenshot) contoh indexability sebuah website di Google.
Tangkapan layar (screenshot) contoh indexability sebuah website di Google.

Menurut laman Daily SEO Indonesia, hadirnya technical SEO dapat meningkatkan kemungkinan website perform di laman hasil pencarian atau SERP (search engine result page). Nah, apa saja area-area technical SEO? Dirangkum dari laman tersebut, berikut areanya: 

  • Page experience: merupakan gambaran interaksi pembaca dengan halaman website, baik dari segi kecepatan load, laman responsif, enak dibaca, tampilan menarik, simpel, dan lainnya. 
  • Website security: merupakan keamanan website yang didukung oleh penggunaan HTTPS dan SSL (Secure Socket Layer). 
  • Discoverability check: terdiri dari crawling dan indexing. Crawling merupakan kegiatan mesin pencari mengikuti link laman website, sedangkan indexing merupakan kegiatan mesin pencari untuk menganalisis website sebelum website tersebut tampil di hasil pencarian. 

Langkah-langkah technical SEO menurut laman Semrush, yakni:

  • Submit sitemap website kamu ke Google. 
  • Membuat struktur website yang ramah SEO (SEO-friendly
  • Meningkatkan kecepatan website
  • Membuat website ramah diakses mobile (mobile-friendly)
  • Menemukan dan memperbaiki masalah konten duplikat (duplicate content)
  • Dst. 

Baca juga: 13+ Contoh HTML Khusus untuk Pemula

Di samping SEO, kamu juga dapat memperbesar peluang website masuk penjelajahan mesin pencari melalui SEM atau Search Engine Marketing. Apa itu SEM? Yuk bahas! 

2. Apa Itu SEM?

Definisi SEM

Dilansir dari laman Ahrefs, SEM adalah aktivitas dan proses ketika kamu mengarahkan trafik ke website dari mesin pencari. Cara mengarahkan trafiknya beragam, mulai dari pencarian organik atau paid (berbayar), SEO, dan PPC (pay-per-click). 

Apakah SEO termasuk SEM? Iya, SEO masih termasuk SEM, begitu pula dengan PPC. Sebabnya, kedua hal ini adalah cara untuk mengarahkan trafik dari mesin pencari. 

Namun salah satu kekhasan SEM adalah PPC, karena PPC lebih instan untuk meningkatkan trafik melalui iklan berbayar yang tayang di peringkat teratas di laman mesin pencari. Contohnya, Google Ads berupa paid ads untuk kata kunci tertentu seperti contoh berikut.

Ketika kamu mengeklik iklan tersebut, maka pengiklan akan dikenakan biaya. 

Artinya, SEM merupakan cara untuk “membeli” trafik dan membayarnya ke mesin pencari. Tujuannya hampir sama seperti SEO, agar website kamu tayang di laman pertama mesin pencari. 

Menurut laman Ahrefs, PPC bagus untuk mengoptimasi kata kunci yang sulit masuk peringkat di hasil pencarian. Namun, PPC juga termasuk rekomendasi untuk mengoptimasi kata kunci ad-heavy atau menekankan pada iklan. 

3. Apa Perbedaan SEO dan SEM?

Meski SEO dan SEM memiliki satu tujuan, yakni tampil di laman pertama mesin pencari, namun keduanya berbeda. Berikut pembahasan detail dari segi hasil pencarian, biaya, target audiens, durasi hasil pencarian, dan tampilan. 

  • Hasil pencarian: SEO berupa cuplikan isi website atau blog. Karena itu, penting untuk melengkapi bagian meta description secara informatif. Sedangkan SEM, cuplikan isi website diberi label “Ad”. 
  • Biaya: SEO gratis dan hasil pencariannya organik, sedangkan SEM berbayar karena perlu membayar mesin pencari agar website kamu tayang di laman pertama. 
  • Target audiens: SEO tidak dapat menentukan target audiens spesifik, namun kamu bisa mengaturnya dengan target kata kunci. Sedangkan SEM, kamu dapat menetapkan target audiens spesifik hingga gender, demografi, behavior, dan sebagainya. 
  • Durasi hasil: SEO membutuhkan waktu agar website kamu masuk dalam hasil pencarian, sementara SEM dapat membuat trafik website meningkat lebih cepat, khususnya ketika kamu meluncurkan dan mempromosikan kampanye (campaign) atau promo. 
  • Tampilan: Tampilan hasil pencarian SEO dapat dilihat semua orang berdasarkan target kata kunci, sedangkan tampilan pencarian SEM berdasarkan target user melalui gender, demografi, minat (interest), behavior, dan riwayat pencarian di browser pembaca. Jika muncul “Ad” di tampilan mesin pencari, maka kamu adalah target mereka. 

Nah, itulah perbedaan SEO dan SEM. Jadi, ketika terlintas pertanyaan, “apa itu SEO?”, kamu langsung kenal perbedaannya. Pada dasarnya, SEO dan SEM adalah bagian dari digital marketing

Baca juga: Apa Itu Digital Marketing? Definisi, Jenis dan Tools

Lantas, bagaimana cara agar website kamu gampang dilacak Google? Scroll ke poin berikutnya yuk! 

4. Cara Agar Website-mu Gampang Dilacak Google

Sebagai rangkuman, artikel ini sudah mencakup langkah-langkah agar website kamu gampang dilacak mesin pencari, khususnya Google. Jika kamu berinvestasi pada SEO untuk jangka panjang, bagaimana caranya? 

  • Tentukan target audiens yang kamu tuju.
  • Lakukan riset kata kunci untuk konten yang ingin kamu buat. Gunakan trik “volume pencarian tinggi, tingkat persaingan rendah” agar masuk dalam SERP. 
  • Buat konten yang berkualitas, informatif, dan bernilai atau berdampak, sehingga memunculkan engagement atau interaksi ketika dibahas di media sosial. 
  • Lakukan editing dan proofread. Mulai dari pengecekan judul (heading) dengan menyisipkan target kata kunci, meta description yang berisi kata kunci, internal link
  • Hindari keyword stuffing, sebarkan kata kunci secara merata di tiap paragraph
  • Pastikan konten website kamu menggunakan panduan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthy) untuk menambah validitas website kamu di mesin pencari. 
  • Pengecekan kecepatan load website dan ramah mobile. 
  • Memasukkan sitemap website kamu ke Google
  • Jangan lupa, bagikan konten website atau blog di media sosial ya! 

Itulah pembahasan SEO dan SEM dari segi definisi, langkah, perbedaan, dan cara website kamu masuk Google. Ingin tahu lebih dalam soal SEO, SEM, dan digital marketing? Mulai aja dulu di kelas Digital Marketing Alterra Academy sekarang. Ssstt, book seat lebih cepat biar nggak ketinggalan. 

Happy learning!

Leave a Reply