Apa Itu Digital Marketing? Jenis dan Tools

Apa Itu Digital Marketing? Jenis dan Tools
Ilustrasi digital marketing. Ilustrasi digital marketing. Photo by Mikael Blomkvist: https://www.pexels.com/photo/silver-laptop-on-white-desk-with-digital-marketing-label-on-screen-6483582/
','

' ); } ?>

Kamu sering dengar digital marketing? Sebenarnya, apa itu digital marketing? Saban hari dengar, nggak ada salahnya kita bahas bareng. Yuk! 

Secara umum, digital marketing atau pemasaran digital termasuk metode pemasaran yang populer saat ini. Tools atau alat pemasaran yang digunakan juga beragam, mulai dari blog, podcast atau siniar, hingga media sosial. Menarik kan? 

Nah, lebih lengkapnya, berikut pembahasan digital marketing mulai dari definisi, jenis-jenisnya, sampai tools yang digunakan. 

1. Definisi Digital Marketing

Pemasaran digital atau digital marketing hadir di sekitar kamu. Menurut laman Mailchimp, digital marketing adalah sebuah bentuk promosi yang dilakukan brand agar terkoneksi dengan pelanggan potensial melalui internet atau komunikasi digital lainnya. Artinya, pemasaran tidak hanya melalui email, media sosial, dan periklanan berbasis web, tetapi juga via teks dan pesan multimedia sebagai kanal pemasarannya. 

Berarti, digital marketing juga termasuk bagian dari komunikasi digital ya, teman-teman. Salah satunya adalah iklan yang berseliweran di Instagram Story.

 Tangkapan layar (screenshot) contoh iklan di Instagram Story.

Namun, apakah DM hanya sekedar komunikasi digital saja? Tentu tidak. Melansir kutipan Denny Santoso, pemasar digital atau digital marketer, dari laman Universitas Stekom, digital marketing adalah sebuah strategi untuk meraih jumlah orang yang masif untuk menciptakan ketertarikan dan permintaan pada sebuah produk.

Pernyataan tersebut dapat dipecah menjadi tiga bagian penting, yakni: 

  • Strategi: Diperlukan untuk meningkatkan pendapatan dengan mengkombinasikan strategi dalam DM
  • Meraih jumlah orang yang masif: digital marketing dapat menjangkau lebih banyak orang sekaligus menekan biaya dan waktu.
  • Menciptakan ketertarikan dan permintaan digital marketing dapat mempengaruhi seseorang terhadap produk dan jasa melalui pesan yang disampaikan.

Lantas, apa saja jenis-jenis digital marketing? Yuk.scroll untuk poin berikutnya!

2. Jenis-jenis Digital Marketing

Dari definisi di poin sebelumnya, digital marketing punya ragam jenis yang mencakup komunikasi digital terhadap audiens, pelanggan, atau pembeli. Kanalnya pun juga beragam. 

Dilansir dari laman Semrush, jenis-jenis DM ada untuk mempermudah digital marketer, seseorang yang melaksanakan kegiatan digital marketing. Agar efektif, kamu perlu mengenal kanal-kanalnya. 

Masing-masing kanal menghadirkan pengalaman atau experience berbeda, tergantung juga dengan device-nya. Makin kamu mendapatkan lebih banyak pengalaman di digital marketing, kamu akan menemukan bahwa kanal yang berbeda lebih efektif untuk menyelesaikan tujuan dan tugas tertentu. 

Berikut pembahasan jenis-jenis digital marketing, scroll lebih lanjut ya! 

a. Search Engine Optimization (SEO)

 Ilustrasi SEO. Photo by NisonCo PR and SEO on Unsplash

Optimisasi mesin pencari atau search engine optimization (SEO) merupakan jenis digital marketing yang memanfaatkan optimasi mesin pencari secara organik. Website atau blog kamu akan muncul di mesin pencari dalam waktu yang cukup panjang. Salah satunya dengan membangun website yang ramah pengguna dan cepat akses. 

Hasil dari SEO adalah search engine results pages (SERPs). Artinya, website kamu berhasil terlacak dalam mesin pencari dengan kata kunci tertentu. Agar masuk dalam pencarian, kamu perlu melakukan riset kata kunci (keyword research) yang ramah SEO. 

b. Iklan Pay-Per-Click (PPC)

Screenshot iklan PPC.

Iklan Pay-Per-Click (PPC) adalah jenis digital marketing yang membuat sebuah bisnis membayar untuk pasang iklan di platform tertentu. Pembayaran akan berjalan ketika seseorang mengklik iklan yang kamu buat. Contoh PPC adalah Google. 

Format iklannya beragam, mulai dari display, search, video, shopping, hingga Gmail. 

Cara kerjanya, kamu menargetkan satu keyword yang mewakili bisnis kamu. Kemudian pasang iklan di platform PPC. Setelah muncul, kamu akan membayar sejumlah uang agar keyword kamu bisa muncul di mesin pencari. 

Prinsip pada PPC adalah, makin tinggi harga keyword-nya, makin tinggi juga per kliknya, dan makin besar pula peluang bisnis kamu muncul di laman satu mesin pencari. 

Tujuan adanya PPC adalah mengembangkan strategi yang dapat memaksimalkan keuntungan finansial yang didapatkan dari investasi atau return of investment (ROI) anggaran kamu. 

c. Content Marketing

"Ilustrasi
Ilustrasi digital marketing. Photo by Mikael Blomkvist: https://www.pexels.com/photo/silver-laptop-on-white-desk-with-digital-marketing-label-on-screen-6483582

c. Content Marketing

Content marketing juga termasuk digital marketing. Namun, pendekatannya lebih soft-selling, inspiratif, edukasional, memancing interaksi, menghibur, atau bahkan memberdayakan. Karena itu, tujuan content marketing adalah menyediakan konten yang memiliki nilai informasi. 

Nah, untuk format iklannya juga bermacam-macam, misalnya:

      • Visual (infografis, slide presentasi)

      • Teks (berita, wawancara, riset, studi, feedback, artikel, rekapitulasi)

      • Video (video, live event, konferensi online, podcast) 

      • PDF (tutorial, template, paper, e-book)

      • Interaktif (kuis atau tes). 

    “Content marketing provides you with lots of options for promotion.” 

    Semrush.

    d. Social Media Marketing

    Screenshot contoh live Tiktok sebuah akun toko kecantikan..

    Platform digital marketing melalui media sosial terbilang ampuh. Sebabnya, kamu mengakses media sosial tiap saat, seperti Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, dan LinkedIn. Bahkan, media sosial menyediakan konten lebih interaktif dan menyeluruh. Sehingga, media sosial menjadi salah satu kanal berbisnis dan promosi yang kuat. 

    Untuk memasarkan produk dan jasa, kamu dapat memanfaatkan media sosial secara gratis (organik) atau berbayar melalui social media ads

    Kamu juga dapat mengukur seberapa jauh jangkauan audiens dan demografi sasaran serta penjualan, misalnya live di Tiktok. Seru kan? 

    e. Sponsored Content

    Screenshot contoh sponsored content di artikel blog (aprijanti.com)

     

    Hampir sama dengan content marketing, sponsored content atau konten berbayar adalah ketika kamu dibayar oleh brand untuk memproduksi konten promosional. Kanal yang digunakan berupa: 

        • Blog, e-book, dan video

        • Video di media sosial

        • Konten di laman web

        • Placement di email atau email newsletter

        • Native advertising di blog

      Sst, sponsored content erat kaitannya dengan influencer marketing, yuk bahas di poin berikutnya! 

      f. Influencer Marketing

      Screenshot influencer marketing produk makeup high-end oleh influencer dan fotografer, Nicoline Patricia Malina di Instagram Reels.

      Nah, influencer marketing merupakan gabungan antara content marketing dan sponsored content. Secara spesifik, influencer marketing adalah salah satu strategi digital marketing yang kolaboratif antara brand atau pemilik usaha dengan kreator konten, influencer, KOL, artis, atau selebriti di media sosial. Contohnya Ayu Dewi, Suhay Salim, Fadil Jaidi, Nicholas Saputra, Ian Hugen, Sapeyeeee, dan sebagainya.

      Dikutip dari laman Semrush, influencer marketing mencakup pada: 

          • Pos di media sosial yang mempromosikan produk dan brand

            • Artikel blog dan konten website yang bersponsor

            • Penampilan persona (orang) atau produk di iklan berbayar

          Menurut laman Binus Online Learning, jenis digital marketing ini termasuk menjadi tren di kalangan bisnis menengah atas. Karenanya, influencer marketing mengandalkan citra, pengaruh, dan ketenaran untuk menaikkan produk atau jasa sebuah brand.
          Efektivitas pemasarannya pun tergantung pada loyalitas pengikut (followers). Sehingga potensi viralnya pun akan jauh lebih besar.

          g. Affiliate Marketing

          Berbeda dengan influencer marketing, affiliate marketing merupakan bentuk digital marketing yang menggunakan pihak ketiga. Bagaimana cara kerjanya? 

          Dirangkum dari berbagai sumber, affiliate marketing adalah model pemasaran dengan membayar pihak ketiga untuk membawa audiens ke brand atau produk dan menghasilkan trafik atau leads. Nah, pihak ketiga inilah yang disebut affiliate. 

          Pelaku affiliate atau afiliator inilah yang akan gencar mempromosikan brand atau produk guna mendapat komisi. Jika terjual, maka afiliator mendapatkan komisi dari penjualan tanpa harus memiliki produknya. 

          Eits, tapi affiliate marketing berbeda ya dengan reseller. Secara umum perbedaan adalah afiliator tidak terlibat dalam distribusi dan penjualan produk. Bahkan keuntungan yang didapatkan berupa uang, bukan sistem diskon, harga grosir, atau insentif kinerja. 

          Salah satu contoh affiliate marketing adalah Amazon Associates, YouTube Partner Program, Etsy Affiliate Program, Tiktok Shop Affiliate, dan online marketplaces affiliate lainnya di Indonesia. 

          h. Native Advertising

          Screenshot contoh native ads di situs berita.

          Ada lagi macam lain dari sponsored content, yakni native advertising atau native ads. Dikutip dari laman Semrush dan Mailchimp, pada dasarnya jenis digital marketing ini termasuk salah satu sponsored content yang blended atau berbaur dengan konten sekitarnya. 

          Pernah baca berita atau artikel, tapi saat scrolling di tengah paragraf muncul iklan? Itulah contohnya. 

          Format iklannya juga beragam, dapat berupa gambar, video, perbandingan produk, rekomendasi konten, sampai ke twit. Agar lebih mudah memahaminya, native ads terbagi atas kategori berikut: 

              • In-feed ads di platform media sosial seperti Twitter dan Facebook

                • Hasil pencarian berbayar atau berpromosi di mesin pencari seperti Google

                • Rekomendasi konten di website dan blog

              Sayangnya, banyak pembaca yang terkecoh iklan seperti ini. Karena itu, kini native ads diberi label “promoted”, “sponsored”, atau sekedar keterangan “ad” agar pembaca tidak menganggap itu bagian dari satu kesatuan informasi. 

              i. Email Marketing

              Contoh email marketing.

              Nah, jenis digital marketing satu ini populer dan kamu akses tiap saat, yakni email marketing. Siapa sih yang tidak buka email zaman sekarang? Email menjadi kebutuhan dasar, dan kanal ini berpeluang sebagai tempat berpromosi. 

              Sebenarnya, konsepnya simpel, yakni konten di email dijabarkan detail dan dibuat semenarik mungkin. Harapannya, kamu bisa mengklik, membaca blog atau artikel, hingga melakukan pembelian. 

              Uniknya, email marketing dapat membantu promosi brand atau usaha dengan biaya lebih rendah, menambah pengguna atau pelanggan baru, menghasilkan ROI lebih tinggi disertai penyampaian pesan lebih personal. 

              Tidak seperti influencer marketing dan social media marketing, email marketing jauh lebih bernilai informasi. Seperti baca koran pagi-pagi.

              j. SMS Marketing

              Contoh SMS marketing.

              Bagaimana dengan SMS marketing? SMS marketing termasuk jenis digital marketing berbasis mobile. Target audiensnya pun jelas adalah kamu yang menggunakan smartphone dan tablet. Format iklannya seperti pesan SMS dan MMS, notifikasi media sosial dan aplikasi mobile, push notification, dan lainnya. 

              Konten pemasarannya berupa: 

                  • Penawaran atau promosi

                  • Informasi produk

                  • Pesan yang dipersonalisasi

                  • Survei atau kuis

                  • Reminder atau pengingat 

                k. Digital Public Relations

                Terakhir adalah digital public relations (digital PR). Jenis digital marketing ini ada di ranah hubungan masyarakat, namun relate dengan digital marketing juga. Kok bisa? 

                Pada dasarnya, digital PR hampir sama seperti traditional PR, yakni bertujuan untuk mendapatkan liputan yang dapat menaikkan usaha atau brand lebih bernilai berita, terpercaya, dan relevan.

                Adanya digital PR membuat informasi terkait brand atau usaha tersebut mudah diakses. Selain itu, kanalnya dapat berupa situs berita, podcast, email, atau bahkan media sosial. 

                Tentunya, praktisi digital PR membutuhkan kerjasama dengan agensi media dan jurnalis, sehingga jejaring dan publikasi makin luwes dan tidak terkesan hard-sell

                3. Contoh Tools dalam Digital Marketing

                Setelah banyak membahas jenis-jenis digital marketing, yuk saatnya fokus ke tools atau alat yang sering dipakai di digital marketing. Contohnya Instagram, Tiktok, dan Google Ads. Yuk intip!

                a. Instagram

                Platform media sosial Instagram banyak diakses. Di samping untuk memproduksi konten, kamu juga dapat mengiklankan produk atau jasa lewat Instagram Ads. 

                Artinya, makin double nih coverage atau jangkauan konten kamu ke audiens yang disasar. Dengan upload konten di Instagram secara organik dengan hashtag, caption, dan jam posting yang relevan dengan kebiasaan algoritma di beranda kamu, kamu dapat menjangkau lebih luas sampai ke follower baru melalui Instagram Ads. 

                Format apa saja yang bisa kamu gunakan? Mulai dari single image, carousel, video post, atau video story dapat dijalankan.

                b. Tiktok

                Berbeda dengan Instagram, Tiktok tenar berkat fitur For You Page atau FYP. Fitur ini membuat konten kamu tersebar sesuai minat dan demografi audiens yang relevan dengan kebiasaan di beranda kamu. 

                Namun, kamu juga bisa mengiklankan produk atau jasa di Tiktok melalui Tiktok Ads. Format iklannya berupa video dan akan muncul di FYP. 

                Pernah menonton iklan salah satu aplikasi berisi konten “Cara jadi content creator?” Nah itu salah satu Tiktok Ads yang muncul di FYP. 

                c. Google Ads

                Google Ads adalah satu satu alat untuk PPC advertising. Ketika kamu melakukan pencarian keyword tertentu di Google, hasil pencarian teratas biasanya adalah paid ads. Ketika kamu klik, maka pengiklan akan dikenai biaya. 

                Pada dasarnya, beriklan konten atau website melalui PPC dengan Google Ads cukup tricky. Karena memilih keyword yang tepat akan menaikkan popularitas website atau blog kamu. 

                4. Bagaimana Memilih Kanal Digital Marketing yang Tepat? 

                Terakhir, bagaimana sih cara memilih kanal DM yang tepat untuk kebutuhan kamu? Yuk bahas! 

                    • Bangun Tujuan: Mau menambah profit, menaikkan awareness, atau meningkatkan penjualan? Semua tergantung pada kamu. 

                    • Identifikasi target audiens: Sasar demografi yang relevan dengan produk atau jasa kamu. Supaya kamu memiliki brand voice dan tonality pada komunikasi digitalnya. 

                    • Atur dan tentukan kanal yang tepat: Apakah melalui media sosial, email, blog, atau lainnya? Ketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing kanal. Lebih baiknya lagi, pahami betul format iklan yang tepat. 

                    • Buat konten yang berkualitas: Konten yang relevan dan relate dengan target audiens kamu berpeluang viral. 

                    • Upload dan publikasikan deh! 

                    • Jangan lupa, analisis dan optimasi: Namun, optimasi berlebihan juga akan menurunkan produktivitas website kamu, khususnya pada SEO. 

                  Kesimpulan

                  Nah, itulah pembahasan mengenai digital marketing dari segi definisi, jenis, tools atau alat, dan cara memilih kanal yang tepat. 

                  Jika kamu tertarik mengeksplor dunia digital marketing, mulailah dari yang familiar. Jangan lupa, update pengetahuan dan wawasan tentang digital marketing karena akan memudahkan pekerjaan kamu. Daftar kelas Digital Marketing Alterra Academy sekarang. Sst, slot terbatas gaes. 

                  Selamat mengeksplor ya! 

                  Leave a Reply