Flutter vs React Native: Apa Perbedaannya?

Flutter vs React Native: Apa Perbedaannya?
','

' ); } ?>

Ingin mengembangkan aplikasi mobile? Langkah yang bagus! Namun, mungkin Anda kebingungan memilih jenis framework untuk mengembangkan aplikasinya. Terlebih lagi, banyak orang yang membandingkan Flutter vs React Native saat ini. 

Flutter dan React Native adalah framework aplikasi mobile yang sangat populer. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika Anda ingin mengembangkan aplikasi mobile, Anda harus memilih framework yang tepat.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang fitur-fitur dan keunggulan masing-masing framework. Setelah itu, artikel ini juga akan membahas perbandingan Flutter vs React Native. Pastikan Anda membaca sampai akhir, ya!

Sebelum masuk ke pembahasan masing-masing framework, mari kita bahas terlebih dahulu tentang pengembangan aplikasi mobile. Selengkapnya dapat Anda simak melalui poin-poin berikut.

Pengembangan Aplikasi Mobile

Sebelum membandingkan Flutter vs React Native, Anda harus tahu terlebih dahulu mengapa mengembangkan aplikasi mobile atau mobile application adalah langkah yang bagus. Mari kita lihat gambar di bawah ini.

Global Digital Growth
(Source: Data Reportal)

Di atas adalah hasil survey yang dilakukan oleh Data Reportal bersama We Are Social dan Hootsuite. Data di atas menunjukkan pertumbuhan digital di seluruh dunia. 

Pada bagian ‘Unique Mobile Phone Users’, Anda dapat melihat perbedaan yang signifikan antara bulan Januari 2020 dengan Januari 2021. Terdapat kenaikan pengguna mobile phone sebanyak 93 juta jiwa. Angka ini tidak kecil, bukan?

Mengapa angka tersebut penting?

Banyaknya pengguna mobile phone pastinya berpengaruh pada pengguna aplikasi mobile. Ingat, mobile app berbeda dengan web app ya! Bahkan, menurut Statista, ada sebanyak 3.48 juta aplikasi mobile di Google Play dan 2.22 juta di App Store pada kuartal pertama 2021.

Bahkan, menurut Statista, ada sebanyak 3.48 juta aplikasi mobile di Google Play dan 2.22 juta di App Store pada kuartal pertama 2021.

Data-data di atas cukup kuat untuk mewujudkan keinginan Anda mengembangkan aplikasi mobile seperti menjadi mobile developer. Namun, pengembangannya tentu membutuhkan framework, yaitu kerangka kerja yang membantu developer dalam mengembangkan aplikasi.

Flutter dan React Native dapat dikatakan cukup kompleks ketika sekaligus mempelajari keduanya langsung dikarenakan membutuhkan banyak waktu. Flutter vs React Native sama-sama memiliki pros and cons atau kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu, penting untuk mengetahui framework mana yang harus diprioritaskan.

5 Langkah Pengembangan Aplikasi Mobile:

Sebelum membahas Flutter vs React Native, Anda perlu memahami langkah-langkah pengembangan mobile application terlebih dahulu. Agar nantinya Anda dapat menentukan framework mana yang lebih sesuai dan Anda dapat membuat alur perencanaan yang lebih efektif.

Pada dasarnya terdapat 5 langkah pengembangan mobile app:

1. Membuat Sketsa Ide Aplikasi

Langkah awal, Anda harus memastikan ide yang Anda buat merupakan ide yang realistis dan relevan dengan masalah yang akan diselesaikan. Ketika membuat sketsa ide, Anda harus menyiapkan media untuk mencatat ide tersebut. Dan buatlah ide yang sesuai dengan imajinasi Anda.

2. Melakukan Riset Pasar

Riset pasar sangat penting untuk dilakukan. Riset pasar dilakukan dengan cara membandingkan aplikasi yang hendak dibuat dengan aplikasi serupa atau mirip yang telah dibuat oleh kompetitor, mencari insight berupa keinginan dan kebutuhan dari calon pelanggan, dan menentukan model bisnis yang tepat.

3. Mengatur Antarmuka Aplikasi

Anda perlu memikirkan rancangan UI dan UX sebagai bagian awal pengembangan aplikasi. Sebagai pengembang mobile app, Anda harus memastikan semua fitur yang disediakan mudah dijangkau user. Anda wajib membuat rancangan antarmuka yang tidak sekadar menarik, tetapi juga mudah dioperasikan melalui perangkat-perangkat kecil.

4. Meluncurkan Aplikasi dan Melakukan Evaluasi

Pastikan Anda memasarkan aplikasi pada Apple Store dan Google Play. Perlu diperhatikan juga sistem operasi pada perangkat Apple dan Android memilki beberapa perbedaan teknis.

Nah, setelah membahas langkah pengembangan mobile app, selanjutnya penjelasan dari Flutter vs React Native. Framework sebenarnya ada banyak. Namun, dua di antaranya akan dibahas pada artikel ini, yaitu Flutter vs React Native. Mari kita cari tahu terlebih dahulu tentang Flutter.

Apa Itu Flutter?

Flutter adalah framework yang dikembangkan oleh Google. Framework yang satu ini mulai muncul pada tahun 2018, sekitar tiga tahun yang lalu. Umurnya memang masih tergolong muda.

Dengan Flutter, Anda bisa mengembangkan aplikasi mobile di sistem operasi yang berbeda secara sekaligus. Jadi, jika Anda ingin membuat aplikasi di Android dan iOS, Anda bisa menggunakan Flutter. Itu adalah salah satu alasan Flutter menjadi terkenal, yaitu kemampuannya untuk mempersingkat waktu pengembangan aplikasi mobile.

Saat ini, juga banyak flutter developers yang bertanggung jawab untuk membuat aplikasi baik di Android, iOS, website dan desktop dengan Flutter SDK.

Selain itu, Flutter juga memiliki keunggulan-keunggulan lain. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Kelebihan Flutter

1. User Interface yang Menarik

UI atau User Interface adalah salah satu bagian paling penting di aplikasi mobile. Hal ini juga berpengaruh pada aspek UX atau User Experience. UI yang menarik tentunya akan meningkatkan UX. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan Flutter.

Will Larche, seorang Engineer Lead bagian Material Design di Google, mengatakan bahwa, “Flutter’s architecture is designed for building beautiful, custom UI.”

Larche juga mengatakan bahwa tujuan Flutter adalah membuat pengembangan interface (antarmuka) menjadi lebih cepat. Tentunya dengan desain yang cantik dan menarik.

2. Proses Eksekusi yang Cepat

Selain dapat membuat interface yang menarik, Flutter juga dapat mengeksekusi kode dengan cepat. Hal ini didukung dengan fitur bernama Hot Reload.

Dengan fitur ini, Anda sebagai developer dapat melihat perubahan secara real time. Jadi, ketika Anda mengubah beberapa kode, Anda tidak perlu menyimpan program terlebih dahulu untuk melihat perubahannya. Flutter telah menyediakan preview yang bisa Anda gunakan untuk mengecek perubahan tersebut. 

Berkat fitur Hot Reload, Flutter membuat pekerjaan developer menjadi lebih efisien dan efektif.

3. Dokumentasi yang Berkualitas

Kesulitan menggunakan Flutter? Atau, ada beberapa hal yang tidak dimengerti?

Jangan khawatir, Flutter memiliki dokumentasi yang rapi dan berkualitas. Semuanya tersedia di situs resmi Flutter. Contohnya seperti gambar di bawah ini.

Kira-kira itulah penjelasan singkat mengenai Flutter beserta keunggulannya. Sekarang, mari kita mulai masuk pada pembahasan mengenai React Native.

Apa Itu React Native?

React Native sedikit lebih tua daripada Flutter. Framework yang satu ini muncul tiga tahun lebih awal, tepatnya pada tahun 2015. Jika Flutter dikembangkan oleh Google, React Native atau RN dikembangkan oleh Facebook. React Native menggunakan jembatan JavaScript untuk berkomunikasi dengan native code atau kode asli.

React Native terinspirasi dari framework React. Namun, React lebih ditujukan untuk pengembangkan aplikasi berbasis web. Sementara itu, target React Native adalah aplikasi mobile. 

Jika dibandingkan dengan Flutter, fungsinya masih sama. React Native juga mampu membuat aplikasi mobile pada Android dan iOS dengan sekaligus. Namun, framework ini tentunya memiliki keunggulannya tersendiri. Kira-kira, apa saja ya?

Kelebihan React Native

1. Teknologi Live Reaload

Fitur Live Reload pada React Native hampir sama dengan Hot Reload pada Flutter. Keduanya sama-sama mengizinkan developers untuk melihat perubahan secara langsung.

Misalkan, Anda membuka dua windows yang berbeda. Yang satu untuk membuka kode-kode yang akan diubah. Sedangkan satu lagi untuk melihat aplikasi mobile yang dikembangkan.

Ketika Anda mengubah atau menuliskan ulang kode, Anda bisa langsung melihat perubahannya pada window yang membuka aplikasi tersebut. Hal ini tentunya membuat pengembangan aplikasi menjadi lebih cepat.

2. Konsistensi di Setiap Platform

React Native memberikan developers kesempatan untuk mengembangkan aplikasi mobile pada dua platform sekaligus. Dengan React Native, aplikasi yang dikembangkan pada Android maupun iOS akan memiliki user interface (UI) yang sama. 

Ini artinya, React Native memiliki konsistensi pada setiap platform. Pengguna Android dan iOS akan mendapatkan user experience yang sama ketika memakai aplikasi yang dikembangkan dengan React Native.

3. Komponen Siap Pakai

Ingin mengembangkan aplikasi mobile dengan cepat? React Native punya jawabannya untuk Anda.

Framework ini menyediakan komponen siap pakai. Artinya, Anda tidak perlu lagi menuliskan kode dari awal untuk membuat sebuah aplikasi mobile. Tentunya, komponen-komponen ini sudah dikembangkan sebelumnya. Jadi, Anda bisa langsung mengaksesnya lewat open source library yang disediakan.

Nah, seperti itulah pengertian dan kelebihan yang dimiliki oleh React Native. Sekarang, kita akan melihat bagaimana perbandingan antara Flutter vs React Native. Simak poin-poinnya di bawah ini.

Perbandingan Flutter vs React Native

1. Performa

Dalam segi performa, Flutter dan React Native sama-sama memiliki proses eksekusi yang cepat. Keduanya memiliki fitur fast refresh. Biasanya juga disebut dengan Hot Reload atau Live Reload. Dengan fitur tersebut, developers dapat mengembangkan aplikasi secara lebih efisien.

Namun, jika dilihat dari segi memori, Flutter membutuhkan lebih banyak space daripada React Native. Dibandingkan Flutter, React Native adalah framework yang lebih light weight.

2. Bahasa Pemrograman

Selain performa, terdapat perbedaan pada bahasa pemrograman antara Flutter vs React Native. Anda perlu menguasai Dart untuk dapat menggunakan Flutter. Sedangkan JavaScript digunakan pada React Native.

Pada hal ini, pengguna React Native lebih diuntungkan. Alasannya karena banyak developers yang lebih familiar dengan JavaScript. Bahasa pemrograman tersebut juga sudah ada lebih lama daripada Dart. 

Namun, ini bukan alasan Anda untuk tidak memakai Flutter. Anda tentunya bisa mulai belajar Dart agar dapat mengembangkan aplikasi mobile dengan framework Flutter.

3. Popularitas

Flutter dan React Native sama-sama memiliki komunitas yang besar. Keduanya didukung oleh komunitas yang dapat membantu Anda ketika menggunakan masing-masing framework. 

Popularitas kedua framework tersebut juga dapat dilihat dari gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan hasil survey yang dilakukan oleh Statista. Survey tersebut memperlihatkan framework apa saja yang digunakan oleh software developers dari tahun 2019 sampai dengan 2021.

Meskipun popularitas Flutter dan React Native hampir sama, tentunya komunitas yang dimiliki React Native lebih besar. Hal ini karena React Native rilis tiga tahun lebih cepat daripada Flutter.

Selain itu, React Native juga sudah digunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Contohnya seperti Facebook, Discord, Pinterest, dan masih banyak lagi. Hal ini juga tercantum pada situs resmi React Native.

Kesimpulan

Nah, di atas adalah perbandingan antara Flutter vs React Native. Jadi Flutter or React? Jawabannya tentu tergantung pada kebutuhan dan kemampuan Anda. Jika Anda memang tertarik untuk mengembangkan aplikasi mobile, pastikan Anda memilih framework yang tepat ya! 

Anda bisa memilih Flutter jika Anda ingin membangun aplikasi yang membutuhkan banyak komponen antar muka dengan sistem yang lebih kompleks, ingin mengutamakan keamanan dan kecepatan, dan tidak takut melakukan banyak eksperimen. Flutter bisa menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan user interface yang lebih menarik pada aplikasi mobile Anda.

Namun, jika Anda lebih familiar dengan bahasa JavaScript daripada Dart dan ingin membuat aplikasi sederhana dengan dukungan komuntas yang besar, mungkin Anda bisa memulai dengan menggunakan framework React Native. 

Apapun pilihan Anda tentunya proses belajar akan lebih maksimal jika didampingi oleh mentor. Contohnya seperti di Immersive Program by Alterra Academy. Dengan begitu Anda menjadi lebih fokus dan terarah.

Perlukah Anda memiliki background pendidikan IT untuk belajar Flutter dan React Native? Di Immersive Program, Anda bebas datang dari background manapun. Asalkan Anda memiliki semangat belajar yang tinggi. 

Semoga membantu!

Leave a Reply