Framework sebenarnya bukan hal yang asing di dunia pemrograman. Namun, tidak ada salahnya jika Anda masih bertanya apa itu framework?
Singkatnya, framework adalah kerangka yang membantu Anda membuat perangkat lunak. Contoh framework yang mungkin sering Anda dengar adalah React.js, Flutter, Angular.js, dan Laravel.
Namun, apa saja kegunaan framework tersebut? Apakah manfaatnya sama?
Pada artikel ini, Anda akan mempelajari lebih dalam apa itu framework. Anda juga akan mengetahui fungsi beserta jenis dan contoh-contoh framework.
Simak pembahasannya lebih lanjut melalui poin-poin di bawah ini!
- Apa Itu Framework?
- Kegunaan Framework
- 1. Mempersingkat Waktu Development
- 2. Program Menjadi Lebih Mudah dan Terstruktur
- 3. Keamanan Lebih Terjamin
- Jenis dan Contoh Framework
- 1. Framework untuk Web Development
- 2. Framework untuk Mobile Development
- Kesimpulan
Apa Itu Framework?
Framework adalah kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop maupun website. Dengan bantuan framework, Anda tidak perlu membangun aplikasi tersebut dari awal. Jadi, framework sudah memiliki pondasi yang Anda inginkan.
Singkatnya, framework ini seperti template. Anda sudah mendapatkan gambaran dari aplikasi yang ingin Anda kembangkan. Maka, langkah selanjutnya adalah mengisi dan melengkapi template tersebut.
Nah, Anda sudah mengetahui apa itu framework. Setelah ini, mari kita pelajari tentang fungsi, kegunaan, atau manfaat framework.
Kegunaan Framework
1. Mempersingkat Waktu Development
Masih ingat kan bahwa framework itu semacam template? Artinya, Anda tidak perlu menulis kode dari awal. Bahkan, Anda juga tidak akan menuliskan kode secara berulang.
Sebuah framework tentunya sudah memiliki komponen dan fungsinya masing-masing. Anda tinggal menggunakannya sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang ingin dibangun.
Hal di atas tentunya memudahkan developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi. Waktu pengerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Selain itu, penghematan waktu ini biasanya juga akan diikuti oleh penghematan biaya pengembangan aplikasi. Sangat praktis, bukan?
2. Program Menjadi Lebih Mudah dan Terstruktur
Komponen yang terdapat dalam framework diatur sesuai dengan fungsinya masing-masing. Maka dari itu, kode programnya menjadi lebih singkat dan terstruktur.
Jika ada bug atau error pada aplikasi yang dikembangkan, pemeliharaannya akan menjadi lebih mudah dengan menggunakan framework. Terlebih lagi, ada banyak framework yang menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller). Beberapa di antaranya adalah framework dari PHP, yaitu Laravel dan CodeIgniter.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang MVC.
- Model: penghubung dan pengelola database aplikasi;
- View: memberikan tampilan informasi kepada client atau user;
- Controller: pengubung atara model dan view sehingga aplikasi dapat berjalan
Dari ketiga fungsinya di atas, model berperan di sisi backend. Sementara itu, view menangani dari sisi frontend.
3. Keamanan Lebih Terjamin
Keamanan sebuah aplikasi biasanya juga ditentukan dari apa itu framework yang digunakan. Jika frameworknya kurang aman, maka aplikasi pun akan terkena dampaknya.
Maka dari itu, framework biasanya memiliki banyak versi. Setiap versinya pasti diperbaharui. Keamanannya pun ditingkatkan melalui proses monitoring.
Jadi, jika Anda menggunakan framework, pastikan Anda memakai versi paling up to date. Biasanya, versi terbaru sudah berhasil menangani bug yang mengancam keamanan kerangka maupun aplikasi.
Nah, di atas adalah beberapa kegunaan framework. Sekarang, Anda telah mempelajari apa itu framework dan manfaatnya.
Namun, framework biasanya juga disesuaikan dengan bahasa pemrograman dan tujuan tertentu. Maka dari itu, mari kita pelajari jenis dan contoh-contoh framework.
Simak ulasannya di bagian selanjutnya, ya!
Jenis dan Contoh Framework
Penggunaan framework harus ditentukan dari jenis aplikasi yang ingin Anda kembangkan. Apakah aplikasi berbasis web? Atau berbasis mobile? Keduanya menggunakan jenis framework yang berbeda.
Selain itu, framework juga ditentukan dari bahasa pemrogramannya. Jika Anda menguasai bahasa Javascript, framework yang Anda gunakan akan berbeda dengan rekan Anda yang menguasai Python.
Yuk kenali lebih dalam tentang jenis-jenis framework! Mari kita mulai dengan framework untuk web development.
1. Framework untuk Web Development
Di bawah ini adalah framework yang populer digunakan untuk pengembangan web. Tentunya, framework ini datang dari bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Simak baik-baik, ya!
- React.js
React.js adalah framework berbasis Javascript. Dengan React.js, Anda bisa mengembangkan website berskala besar dengan cepat.
Selain itu, React.js dilengkapi dengan reusability component. Hal ini menguntungkan developer karena mereka dapat menggunakan ulang komponen yang telah dikembangkan di aplikasi lain.
- Angular.js
Nah, framework yang satu ini juga berbasis Javascript. Angular.js sangat populer digunakan untuk pengembangan web di sisi front end.
Keunggulan dari framework ini adalah fitur two-way data binding. Di mana dengan fitur tersebut, waktu pengembangan aplikasi web akan menjadi lebih cepat. Beberapa perusahaan yang menggunakan Angular.js adalah Paypal dan Forbes.
- Django
Bagi para pengguna Python pastinya sudah tidak asing dengan framework ini. Django ditulis menggunakan bahasa pemrograman Python yang sederhana dan mudah dipelajari oleh pemula.
Dalam penerapannya, Django memiliki konsep DRY (Don’t Repeat Yourself). Artinya, pola yang sama akan digantikan dengan abstractions. Gunanya untuk menghindari duplikasi.
- Laravel
Ini adalah salah satu framework terpopuler yang datang dari bahasa pemrograman PHP. Laravel bersifat open source dengan sintaks yang mudah dipahami.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Laravel menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller). Framework yang satu ini juga sangat cocok digunakan untuk pengembangan web berskala besar dan high-performing.
- Bootstrap
Anda pasti pernah mendengar tentang CSS kan? Bootstrap adalah framework CSS yang paling sering digunakan. Selain menyediakan tampilan yang responsif, Bootstrap juga memiliki konsep Mobile-first. Di mana tampilannya bersifat mobile-friendly.
2. Framework untuk Mobile Development
Selain pengembangan web, framework juga tersedia untuk mobile development. Berikut adalah beberapa framework yang sering digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile.
- React Native
Familiar dengan framework yang satu ini? Wajar, karena React Native adalah framework yang ditulis dengan Javascript.
Framework ini sangat populer untuk pengembangan aplikasi mobile. Anda bisa mengembangkan aplikasi iOS dan Android sekaligus. Dengan begitu, waktu pengembangannya akan menjadi lebih singkat. Biayanya pun menjadi lebih hemat.
- Flutter
Jika ada React Native, biasanya ada Flutter. Kedua framework ini sering dibandingkan karena kegunaannya yang mirip. Mereka sama-sama bisa mengembangkan aplikasi Android dan iOS sekaligus.
Flutter ditulis menggunakan bahasa Dart. Jika dilihat dari segi popularitas, React Native lebih unggul karena rilis tiga tahun lebih awal. Komunitasnya pun lebih besar.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa Flutter bisa menciptakan UI (User Interface) yang sangat cantik. Inilah salah satu keunggulan Flutter dibandingkan React Native.
Kesimpulan
Nah, Anda sudah paham kan apa itu framework?
Anda juga sudah mempelajari manfaat dan jenis-jenis framework sekaligus contohnya. Dari sini, Anda dapat menentukan framework mana yang akan Anda gunakan untuk mengembangkan aplikasi.
Jika Anda mengembangkan aplikasi web, Anda bisa mempertimbangkan Laravel, Angular.js, Bootstrap, dan semacamnya. Sementara itu, Flutter dan React Native bisa Anda andalkan untuk pengembangan aplikasi mobile. Baca lebih lengkap tentang perbandingan Flutter vs React Native.
Semoga membantu!