Pernah berkunjung ke sebuah website dan tertarik dengan desainnya? Atau, pernah bertanya-tanya bagaimana cara membuat menu drop-down? Itu semua bisa dikerjakan oleh Front End Developers.
Sesuai namanya, front end developers bekerja di bagian front atau depan pada sebuah website. Biasanya disebut juga dengan front end development. Nah, semua hal yang Anda lihat pada tampilan sebuah website adalah bagian dari pengembangan tersebut.
Jika Anda tertarik untuk menjadi front end developers, ada banyak hal yang perlu Anda pelajari. Mulai dari CSS, HTML, Javascript, dan masih banyak lagi.
Lewat artikel ini, Anda akan belajar bagaimana caranya menjadi front end developers. Kami juga akan membahas skill dan tugas front end developers. Yuk simak pembahasan lengkapnya lewat poin-poin berikut!
- Apa Itu Front End Developers?
- Tugas Front End Developers
- 10+ Skill yang Wajib Dimiliki Front End Developers
- 1. HTML
- 2. CSS
- 3. Preprocessor CSS
- 4. Framework CSS
- 5. Javascript
- 6. Framework Javascript
- 7. jQuery
- 8. Responsive/Mobile Design
- 9. Version Control System/Git
- 10. Proses Testing/Debugging
- 11. Optimasi Website
- 12. Memahami Browser Developer Tools
- 13. Mengerti Command Line
- Kesimpulan
Apa Itu Front End Developers?
Front end developers adalah seorang pengembang web. Mereka bertanggung jawab merancang dan mengembangkan aplikasi web dari sisi yang langsung berhubungan dengan pengguna.
Sebagai pengguna, tampilan yang Anda lihat pada sebuah web adalah hasil pekerjaan front end developers. Mulai dari foto, video, animasi, sampai menu yang muncul ketika Anda klik dengan kursor. Singkatnya, mereka mengembangkan aplikasi web yang bisa dilihat dan berinteraksi dengan pengguna.
Bagaimana dengan sisi back end? Apa perbedaannya?
Jika front end developers berhubungan dengan sisi user atau client side, maka back end developer bekerja di sisi server. Salah satu tugas mereka adalah mengelola database. Mereka juga memastikan agar website dan data bisa diakses dengan baik oleh pengguna.
Lalu, bagaimana dengan tugas front end developers? Apa saja yang mereka kerjakan setiap harinya? Dan kira-kira skill apa saja yang dimiliki front end developer? Yuk kita simak ulasan lengkapnya di pembahasan berikut ini.
Tugas Front End Developers
Tugas front end developers cukup banyak. Cakupannya tidak melulu tentang desain. Ada beberapa hal yang perlu dimaksimalkan dalam sebuah website. Gunanya untuk meningkatkan experience dari pengguna.
Jika Anda ingin menjadi front end developers, Anda perlu mengetahui tugas-tugasnya terlebih dahulu. Hal ini berguna agar Anda bisa memahami skill apa saja yang perlu Anda kuasai.
Berikut adalah tugas utama dari seorang front end developer.
1. Membuat Struktur dan Desain Halaman Website
Pernah melihat struktur website yang berantakan? Atau desain yang kurang menarik untuk dilihat?
Nah, tugas seorang front end developer adalah menghindari kesalahan tersebut. Mereka harus menentukan struktur website yang baik. Setelah itu, mereka juga berkewajiban mendesain website. Tentunya, desain tersebut harus sesuai dengan branding dari perusahaan atau sesuai yang mereka inginkan.
Jika struktur dan desain website kurang baik, hal tersebut akan berpengaruh pada aspek user experience yang akan dibahas selanjutnya.
2. Memaksimalkan User Experience (UX)
Terkadang, kita mendapatkan pengalaman buruk ketika berkunjung ke sebuah website. Misalnya:
- Ukuran font terlalu kecil hingga sulit dibaca
- Menu drop down tidak berfungsi ketika diklik
- Warna background halaman website hampir sama dengan warna font
Ketiga hal di atas mungkin juga pernah Anda alami. Hal tersebut tentu tidak menyenangkan, bukan? Inilah yang dinamakan dengan UX atau User Experience.
Seorang front end developer juga bertugas memaksimalkan aspek UX. Hal ini tentunya sangat berhubungan dengan pembahasan pertama; menentukan struktur dan desain website dengan baik.
Namun, desain saja tidak cukup. Desain tidak hanya tentang keindahan. Desain perlu mendukung website agar berfungsi dengan baik. Maka dari itu, sisi estetika dan fungsionalitas perlu diseimbangkan agar pengalaman pengguna juga memuaskan.
3. Melakukan Optimasi Website
Apakah membangun sebuah website saja sudah cukup?
Tidak. Website juga membutuhkan optimasi dan maintenance. Hal ini bertujuan agar website tetap cepat dan berfungsi dengan baik.
Optimasi website bisa dilakukan dengan SEO (Search Engine Optimization). Tujuannya supaya website bisa muncul di halaman pertama Google, waktu loadingnya cepat, dan kontennya pun relevan.
Maka dari itu, seorang front end developer juga perlu memperhatikan copywriting yang dipasang di halaman website. Begitu juga dengan size foto, video, atau animasi yang kemungkinan memperlambat waktu loading.
Nah, kira-kira ketiga poin di atas adalah tugas utama dari front end developers. Selain itu, mereka juga memiliki tugas lain. Contohnya seperti bekerja sama dengan back end developer, mengimplementasikan desain pada aplikasi mobile web, mengatasi bugs, melakukan testing untuk aspek usability, dan sebagainya.
Tugas-tugas tersebut tentunya perlu didukung oleh skill yang mumpuni. Berikut adalah 10+ skill yang perlu dikuasai oleh front end developers.
10+ Skill yang Wajib Dimiliki Front End Developers
1. HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML adalah bahasa paling penting untuk pengembangan web. Bisa dibilang, bahasa ini adalah pondasi dan pilarnya.
Jika Anda ingin melihat bentuk kode-kode HTML, coba klik kanan pada halaman browser Anda. Setelah itu, coba klik tulisan ‘View Page Source’.
Nah, kode-kode yang muncul setelahnya disebut HTML. Dengan HTML, Anda bisa membuat halaman website yang Anda inginkan. Anda juga bisa mengatur konten-konten apa yang muncul. Contohnya seperti penempatan heading dan paragraf.
2. CSS (Cascading Style Sheets)
Jika ada HTML, maka ada CSS.
Bahasa CSS tidak kalah penting dengan HTML. Bahkan, mereka selalu berdampingan. Struktur website yang telah dibuat dengan HTML bisa dipercantik dengan menggunakan CSS.
Di sini, fungsi CSS adalah untuk memberikan style. Contohnya memberikan warna yang berbeda pada heading, paragraf, dan background. Dengan begitu, pengguna akan semakin nyaman menjelajahi website Anda.
3. Preprocessor CSS
CSS bukanlah bahasa yang sempurna. Meskipun bahasa ini esensial, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan. Contohnya seperti tidak bisa melakukan operasi aritmatika dasar, mendefinisikan variabel, fungsi, ataupun loop.
Untuk itu, dibutuhkan tool bernama preprocessor CSS. Dengan alat yang satu ini, proses coding CSS akan lebih mudah. Preprocessor CSS akan menuliskan kode yang dapat dibaca oleh CSS. Nantinya, kode-kode tersebut bisa berjalan di website Anda.
Ada beberapa contoh Preprocessor CSS. Mulai dari SASS, LESS, dan Stylus. Namun, saat ini, yang paling sering digunakan adalah SAAS dan LESS.
4. Framework CSS
Mau proses desain website Anda menjadi lebih mudah?
Framework CSS adalah solusinya. Dengan framework, penulisan kode akan menjadi lebih sederhana. Anda tidak perlu menuliskannya dari nol. Hal ini karena framework tersebut berisi kode CSS yang sudah siap pakai. Kode-kode tersebut bisa Anda gunakan untuk desain tema dan layout.
Ada banyak pilihan framework CSS yang bisa Anda gunakan. Beberapa di antaranya adalah Bootstrap, Semantic UI, Bulma, dan Foundation. Pastikan Anda memilih framework CSS sesuai kebutuhan website Anda, ya!
5. Javascript
Desain website menggunakan HTML dan CSS sebenarnya sudah cukup. Namun, kemungkinan website Anda akan membosankan. Hal ini karena website tersebut menjadi kurang interaktif.
Nah, solusinya adalah dengan menggunakan JavaScript. Dengan Javascript, website yang Anda kembangkan bisa menjadi dinamis. Anda bisa menambahkan efek animasi, game online, maupun peta yang berjalan secara real time. Dengan begitu, pengalaman pengguna juga akan meningkat.
6. Framework Javascript
Framework Javascript memiliki fungsi yang sama dengan framework CSS. Anda juga tidak perlu menuliskan kode dari awal. Dengan ini, proses pengembangan web akan menjadi lebih sederhana dan efektif.
Ada beberapa pilihan framework Javascript yang bisa Anda gunakan. Contohnya seperti Vue.js, Angular, dan Backbone. Namun, framework Javascript yang saat ini paling terkenal adalah React. Bahkan, kemampuan menggunakan React juga sering dicari oleh banyak perusahaan. Hal ini akan menjadi poin plus jika Anda menjadi seorang front end developers.
7. jQuery
Selain framework, Javascript juga memiliki library. Salah satunya adalah jQuery.
Di sini, fungsi library mirip dengan framework. Pengembangan web Anda akan dibantu dengan elemen dan kode-kode yang sudah Anda. Dengan jQuery, Anda dapat membuat countdown maupun menata ulang grid layout dari website Anda secara otomatis.
Tentunya, proses desain website menjadi lebih mudah, kan?
8. Responsive/Mobile Design
Pernah buka website melalui mobile dan ternyata tampilannya beda dengan di PC? Inilah yang dinamakan Responsive Design.
Sebagai front end developers, hal ini sangat penting. Alasannya karena banyak orang yang sekarang cenderung membuka website dari mobile mereka.
Jika tampilan yang Anda buat untuk PC justru berantakan ketika dibuka melalui mobile, hal ini akan mengganggu pengalaman pengguna. Maka dari itu, Anda perlu mengerti terlebih dahulu prinsip-prinsip responsive design.
9. Version Control System/Git
Saat proses coding, kesalahan tentunya tidak bisa dihindari. Maka dari itu, datanglah sebuah solusi bernama Version Control System (VCS).
Dengan VCS, Anda bisa mengontrol perubahan-perubahan apa saja yang sudah Anda buat. Jika ternyata perubahan tersebut menimbulkan masalah, Anda bisa dengan mudah kembali ke versi sebelumnya menggunakan VCS.
Nah, salah satu VCS yang paling terkenal adalah Git. Ini adalah salah satu tool paling penting untuk pengembang web. Makanya, tidak heran jika banyak sekali tutorial Git yang bertebaran di internet. Pastikan Anda juga mempelajarinya, ya!
10. Proses Testing/Debugging
Untuk apa melakukan testing? Bukankah itu tugas seorang Quality Assurance?
Memang benar, tetapi seorang front end developers juga perlu melakukan hal tersebut. Pada dasarnya, Anda perlu mengecek hasil desain yang telah Anda buat. Tujuannya adalah untuk menghindari error.
Lalu, bagaimana jika error sudah terlanjur muncul?
Nah, di sinilah debugging dibutuhkan. Singkatnya, Anda perlu menghapus bug dan mengatasi masalah-masalah yang muncul. Dengan begitu, website Anda bisa kembali berjalan dengan baik.
11. Optimasi Website
Masih ingat dengan istilah SEO? Itu adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimasi website. Tujuannya agar website yang Anda bangun bekerja dengan cepat dan ringan.
Selain SEO, front end developers juga bisa melakukan optimasi dengan cara lain. Salah satunya adalah dengan memperhatikan penulisan kode HTML, CSS, dan Javascript. Pastikan penulisan kodenya tidak rumit dan efisien.
Untuk melakukan optimasi tersebut, Anda bisa menggunakan program Gulp dan Grunt.
12. Memahami Browser Developer Tools
Sebuah website pastinya harus diakses menggunakan browser. Maka dari itu, kode-kode yang Anda tuliskan harus bisa terbaca oleh browser tersebut. Gunanya agar website bisa berjalan dengan baik.
Sebagai front end developers, Anda tidak hanya mengatur tampilan website. Anda juga harus memastikan bahwa fungsi website tersebut sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan begitu, user experience akan meningkat.
Di browser, Anda akan menemukan developer tools yang bisa membantu Anda agar website berjalan dengan baik. Namun, Anda harus paham bahwa setiap browser biasanya memiliki tools yang berbeda.
13. Mengerti Command Line
Saat mengembangkan website, biasanya Anda akan dibantu dengan Graphic User Interface (GUI). Namun, tidak semua developer tools menggunakan GUI. Maka dari itu, seorang front end developers juga harus mengerti command line.
Di sini, command line akan membantu Anda untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh GUI. Dengan begitu, pengembangan website tidak akan terhambat.
Kesimpulan
Nah, 13 skill di atas adalah kompetensi yang perlu Anda kuasai untuk menjadi seorang front end developer. Mulai dari bahasa pemrograman HTML, CSS, Javascript, sampai pemahaman mengenai command line.
Namun, Anda juga harus tetap memahami tugas-tugas yang dilakukan front end developers. Dengan begitu, skill-skill yang Anda kuasai dapat membantu Anda mengerjakan tugas tersebut.
Jika Anda tertarik menjadi front end developer, yuk kita sama-sama belajar di Immersive Program Alterra Academy! Anda akan mendapatkan jaminan bimbingan karir hingga dapat kerja. Menarik banget, kan?
Semoga membantu!